Jejak Puan Kritik Pemindahan Siswi Korban Video Syur Bukan Solusi Tepat

oleh -89 Dilihat
oleh

INDO24JAM.ID Gorontalo – Jejaring Aktivis Perempuan dan Anak (Jejak Puan) mengritik kebijakan terkait pemindahan siswi MAN 1 Kabupaten Gorontalo yang terlibat video syur dengan oknum guru.

Hal ini disampaikan langsung oleh 3 narasumber dari Jejak Puan saat melakukan konferensi pers tentang kasus kekerasan seksual di lingkungan pendidikan, Sabtu (28/09/2024).

Langkah yang diambil pihak sekolah MAN 1 Kabupaten Gorontalo dinilai kurang tepat dalam pengambilan keputusan untuk melindungi korban sebagai anak dibawah umur.

Melalau pernyataan sikap tentang pemindahan sekolah untuk korban, Jejak Puan menolak keputusan Institut pendidikan yang mengeluarkan korban dari sekolah.

Direktur Leaders Institut, Hijrah Lahaling, mengungkapkan bahwa tidak ada jaminan keputusan pemindahannya bisa diterima dengan baik oleh lingkungan sekolahnya yang baru.

“Seharusnya solusi untuk siswi tersebut dengan memberikan dia pekerjaan rumah, atau dibuatkan sistem pembelajaran daring tanpa harus dipindahkan” paparnya.

Pemindahan bukan hanya tidak menyelesaikan akar masalah, tetapi juga berpotensi merugikan perkembangan mental dan akademik siswi sebagai korban.

Penilaian yang sama disampaikan Direktur Wire-G, Kusmawaty Matara yang menjelaskan tentang kurikulum merdeka belajar yang seharusnya bisa mempermudah pembelajaran untuk siswi tersebut.

“Kepala sekolah terlalu cepat mengambil keputusan. Kita tidak bisa jadikan pemindahan sekolah sebagai solusi karena kita harus berpihak pada anak sebagi korbannya” jelas Kusmawaty.

Lebih lanjut, aktivis salam puan, Novi Rusnarty Usu menegaskan terkait keputusan sekolah yang tidak berpihak kepada korban.

Pihak sekolah dinilai punya ketakutan jika nama sekolah tercoreng dari adanya kasus diantara oknum guru dan siswi yang telah viral ini.

“Solusi sekolah yang berpikir memindahkan korban malah akan menjadikan murid yang lainnya memiliki ketakutan untuk menyuarakan kekerasan seksual yang didapatinya” tegas Novi. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *