INDO24JAM.ID, Gorontalo – Dalam upaya memperkuat harmoni sosial di tengah masyarakat yang plural, akademisi IAIN Sultan Amai Gorontalo, Kang Adnan, menyerukan pentingnya membangun hidup bersatu dalam kedamaian.
Konsep ini, yang dalam budaya Sunda dikenal dengan istilah Guyub, mengandung nilai-nilai luhur seperti saling menghargai, toleransi, dan kerja sama antar individu maupun kelompok dalam masyarakat.
“Hidup rukun itu bersatu, baik, dan damai,” ujar Kang Adnan.
Ia menekankan bahwa nilai-nilai Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh dalam tradisi Sunda adalah pilar penting dalam membangun masyarakat yang harmonis dan toleran.
Menurutnya, ada lima manfaat utama dari hidup rukun. Pertama, terciptanya ketenangan dan keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, tumbuhnya rasa saling menghargai terhadap perbedaan, baik agama, keyakinan, maupun afiliasi organisasi.
Ketiga, berkembangnya sikap toleran terhadap keberagaman suku, agama, dan budaya. Keempat, meningkatnya semangat saling membantu dan bekerja sama dalam menyelesaikan berbagai persoalan sosial.
Dan kelima, terbangunnya rasa persatuan dan kesatuan dalam berbagai lingkungan, mulai dari keluarga hingga masyarakat luas.
“Ini bukan hanya soal hidup berdampingan secara damai, tetapi juga bagaimana kita membangun daya saing sebagai bangsa yang kuat dalam keberagaman,” ungkap Kang Adnan.
Ia juga menambahkan bahwa hidup bersatu dalam kedamaian adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang unggul, maju, dan sejahtera.
Di tengah tantangan zaman dan derasnya arus informasi, nilai-nilai kebersamaan dan saling pengertian harus terus dirawat agar tidak terkikis oleh konflik dan polarisasi.
Melalui pendekatan edukatif dan keteladanan, Kang Adnan berharap masyarakat Gorontalo dan Indonesia pada umumnya dapat menanamkan kembali nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau kita ingin daerah kita damai dan berkembang, maka kita harus mulai dari yang paling dasar: hidup rukun,” pungkasnya. (*)