Kang Adnan: Memahami Taqwa sebagai Esensi Pendidikan Islam

oleh -196 Dilihat
Akademisi IAIN Sultan Amai Gorontalo, Dr. Adnan., M.Ag

INDO24JAM.ID, Gorontalo — Akademisi IAIN Sultan Amai Gorontalo, Kang Adnan, menegaskan pentingnya memahami konsep taqwa sebagai esensi dalam pendidikan Islam.

‎Menurutnya, tujuan pendidikan sejatinya selaras dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu membentuk insan yang mampu menjalankan peran dan fungsinya dalam membangun peradaban yang berkeadaban.

‎“Taqwa adalah kunci agar manusia bisa menjalankan fungsi kekhalifahan di bumi. Dengan takwa, seseorang mampu menggabungkan kesalehan individu dan kesalehan sosial secara seimbang,” ungkap Kang Adnan, Jumat (2/5/2025).

‎Mengacu pada Kitab Taysir Al-Khallaq karya Syekh Hafizh Hasan Al-Mas’udi, Kang Adnan menjelaskan bahwa takwa dimaknai sebagai menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, baik di ruang privat maupun ruang publik.

‎Secara etimologi, taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang berarti memelihara atau melindungi diri dari bahaya dan siksaan Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat.

‎“Untuk meraih kesempurnaan takwa, setiap muslim harus membersihkan jiwanya dari sifat tercela dan menghiasinya dengan sifat terpuji. Inilah jalan hidup tercerahkan yang mengantarkan seseorang kepada kesuksesan sejati,” lanjutnya.

‎Kang Adnan juga mengaitkan pemikirannya dengan gagasan Neil Postman dalam buku The End of Education (1996), yang menekankan bahwa pendidikan harus memiliki tujuan akhir yang jelas.

‎Dalam konteks pendidikan Islam, takwa menjadi orientasi utama agar proses belajar tidak hanya menghasilkan individu yang saleh secara ritual, tetapi juga berkontribusi positif dalam kehidupan sosial.

‎“Pendidikan harus membekali peserta didik dengan keseimbangan antara kesalehan individual dan sosial. Jangan sampai melahirkan generasi yang ahli ibadah, tapi menjadi malapetaka dalam relasi kemanusiaan, atau sebaliknya,” tegas Kang Adnan.

‎Ia menegaskan bahwa pendidikan dalam Islam bersifat seumur hidup, berlangsung sejak dalam keluarga hingga di lembaga formal seperti pesantren dan sekolah.

‎Hal ini sejalan dengan pandangan Ibnu Mubarak dalam kitab Tahzib al-Kamal, yang menyatakan bahwa setelah derajat kenabian, tidak ada derajat yang lebih tinggi daripada menyebarkan ilmu.

‎“Ilmu adalah sumber kebaikan, kebahagiaan, dan sarana menegakkan kebenaran serta keadilan. Pendidikan Islam yang berorientasi takwa akan membimbing umat menuju keridhaan Allah SWT,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.