INDO24JAM.ID, Gorontalo — Akademisi IAIN Sultan Amai Gorontalo, Kang Adnan, menegaskan pentingnya memahami konsep taqwa sebagai esensi dalam pendidikan Islam.
Menurutnya, tujuan pendidikan sejatinya selaras dengan tujuan penciptaan manusia, yaitu membentuk insan yang mampu menjalankan peran dan fungsinya dalam membangun peradaban yang berkeadaban.
“Taqwa adalah kunci agar manusia bisa menjalankan fungsi kekhalifahan di bumi. Dengan takwa, seseorang mampu menggabungkan kesalehan individu dan kesalehan sosial secara seimbang,” ungkap Kang Adnan, Jumat (2/5/2025).
Mengacu pada Kitab Taysir Al-Khallaq karya Syekh Hafizh Hasan Al-Mas’udi, Kang Adnan menjelaskan bahwa takwa dimaknai sebagai menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya, baik di ruang privat maupun ruang publik.
Secara etimologi, taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang berarti memelihara atau melindungi diri dari bahaya dan siksaan Allah SWT, baik di dunia maupun di akhirat.
“Untuk meraih kesempurnaan takwa, setiap muslim harus membersihkan jiwanya dari sifat tercela dan menghiasinya dengan sifat terpuji. Inilah jalan hidup tercerahkan yang mengantarkan seseorang kepada kesuksesan sejati,” lanjutnya.
Kang Adnan juga mengaitkan pemikirannya dengan gagasan Neil Postman dalam buku The End of Education (1996), yang menekankan bahwa pendidikan harus memiliki tujuan akhir yang jelas.
Dalam konteks pendidikan Islam, takwa menjadi orientasi utama agar proses belajar tidak hanya menghasilkan individu yang saleh secara ritual, tetapi juga berkontribusi positif dalam kehidupan sosial.
“Pendidikan harus membekali peserta didik dengan keseimbangan antara kesalehan individual dan sosial. Jangan sampai melahirkan generasi yang ahli ibadah, tapi menjadi malapetaka dalam relasi kemanusiaan, atau sebaliknya,” tegas Kang Adnan.
Ia menegaskan bahwa pendidikan dalam Islam bersifat seumur hidup, berlangsung sejak dalam keluarga hingga di lembaga formal seperti pesantren dan sekolah.
Hal ini sejalan dengan pandangan Ibnu Mubarak dalam kitab Tahzib al-Kamal, yang menyatakan bahwa setelah derajat kenabian, tidak ada derajat yang lebih tinggi daripada menyebarkan ilmu.
“Ilmu adalah sumber kebaikan, kebahagiaan, dan sarana menegakkan kebenaran serta keadilan. Pendidikan Islam yang berorientasi takwa akan membimbing umat menuju keridhaan Allah SWT,” tutupnya. (*)
Kang Adnan: Memahami Taqwa sebagai Esensi Pendidikan Islam
